Hari
yang terus berlalu begitupun dengan jam terus berputar tanpa henti, seseorang
berpijak dibumi mengiginkan sesuatu nan baik dari bayangan dan mimpinya selama
ini, mimpi itu bagaikan kehidupan yang abadi tanpa ada keraguan. Namun mimpi
hanya sekedar mimpi tak ada lagi kata untuk meraihnya entah terjadi pada hidup
ini seakan-akan hidup ini telah hancur, puing-puing kebangkitan telah menjadi
debu berterbangan entah kemana kini menjalani hidup seperti air mengalir disaat
juram menghampiri ia pun ikut terjun kedalam disaat luapan tiba ia pun meluap
apakah itu luapan baik atau buruk tetapi kebanyakan buruk.
Dulu
aku belajar bahwa sifat seseorang itu
tergantung bagaimana keadaan sekitarnya, pepatah itu membuatku percaya bahwa
itu memang benar adanya karena telah kurasakan kini tidak dapat melakukan
hal-hal baik lagi yang ada hanya keburukan dan kegelapan. Cahaya telah hilang
dari hati ini dipenuhi dengan bintik hitam kian membanyak berkembang pesat
bagaikan terpupuk sempurnah, kumencari jalan keluar dari ini semua itu hanya
sia-sia tak ada jalan keluar yang ada hanya ada jalan buntu tanpa arah. Mencari
seseorang yang dapat membimbingku kejalan yang terang itu bagaikan mencari
jaruh dilautan lepas entah dikedalaman berapada ataukan daerah mana tak dapat
ditemukan lagi, memang banyak orang-orang dekat kita tapi mereka tidak peduli
dengan hidup ini mereka hanya hadir sebagai pelengkap tak berperan. Dalam perjalanan
hidupku ini aku mengerti bahwa jika mau merubah hidup tidak dapat mengandalkan
orang lain melainkan diri sendiri, jika kunci itu memang benar untuk kunci
perubahan maka apapun yang terjadi itu takdir hidupmu. Jangan mundur dan jangan
berpaling kearah yang salah lagi, selama masih ada kesemptan untuk memperbaiki
semuanya maka perbaiki karena ini hidupmu bukan hidup mereka.
GERHANA KEHIDUPAN
Malam menutupi siangnya
Burung-burung kembali untuk tertidur
Cahaya Terang kini Menjadi Gelap
Gelap bagaikan ruang tanpa udara dan suara
Mengapa Gelap lebih nampak
daripada terang
bukan kah Tuhan Sang Pencipta
berlaku adil untuk Terang dan gelap !
Tapi Tidak Untukku
Gelap datang untuk kekal dihidup ini
Terang datang hanya penghias waktu kilat
Memang Terang itu datang
Namun Berbeda
itu terang Gerhana
terang harapan kini semakin jauh
tangan tak dapat lagi mengapainya
kaki tak lagi bisa berjalan dalam terang
pikiran tak lagi bisa berpikir tentang kehidupan yang terang.
apakah semua ini ?
apakah ini kutukan ?
apakah ini takdir ?
TETAPI
Mengapa begitu pilu ?
Berikan aku satu titik terang
agar bisa berjalan walau hanya dalam satu titik terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar